-->

Kamis, 09 Agustus 2012

WASKAT

Waskat di sini saya artikan sebagai pengawasan bertingkat, disamping pengawasan melekat. Pengawasan yang dilakukan terhadap manusia oleh sang pencipta, Alloh SWT. 
Dalam megawasi manusia, ada 3 cara / tingkatan:
1. Alloh sendiri yang mengawasi manusia



Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).(Al An’aam : 59)

(Alloh) Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Besar, Maha Tinggi. Sama saja bagi(Alloh), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengannya dan siapa yang bersembunyi dimalam hari dan yang berjalan pada siang hari.(QS Ar Ra’d : 9-10)

Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Alloh Maha Mengetahui segala isi hati.(QS At-Taghaabun : 4)

Tidak tanggung-tanggung, langsung Alloh sendiri yang Maha Tahu yang mengawasi kita. Mau sembunyi di mana kita agar dapat terhindar dari pengawasan Alloh? Tidak ada tempat untuk kita sembunyi dari pengawasan Alloh.

2. Melalui malaikat Nya.

Tidak berarti ada kemungkinan Alloh lalai dalam mengawasi kita sehingga Alloh mengutus malaikat untuk mengawasi kita. Maha Suci Alloh dari sifat lalai.

Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (QS. Az-Zukhruf: 80)

“Padahal sesungguhnya ada (malaikat-malaikat) yang menjaga kalian. Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Infithar: 10-12)

“(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaf: 17-18)

Hal ini diperkuat dengan hadits qudsi yang berbunyi,

إِذَا هَمَّ عَبْدِيْ بِسَيِّئَةٍ فَلاَ تَكْتُبُوْهَا عَلَيْهِ، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا عَلَيْهِ سَيِّئَةً، وَإِذَا هَمَّ عَبْدِيْ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا عَشْراً

Jika hamba-Ku berhasrat untuk melakukan suatu keburukan, janganlah kalian menulisnya. Jika ia melakukannya, kalian tulislah satu keburukan atasnya. Jika hamba-Ku berhasrat untuk melakukan kebaikan namun tidak melakukannya, tulislah satu kebaikan baginya. Jika dia melakukannya, tulislah sepuluh kebaikan (untuknya).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

SUBHANALLOH!!!!

3. Anggota tubuh kita

Pada hari itu Kami bungkam mulut-mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka, sedangkan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian atas apa yang telah mereka kerjakan di dunia. (QS. Yasin : 65)

Jadi, badan kita ini akan menjadi saksi. Jika mulut mencoba mengingkari suatu tuduhan dalam pengadilan Allah nanti, maka yang akan membantah adalah tangan kita sendiri, dan kaki kita akan menjadi saksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar